Apresiasi dalam Seni Rupa

           APRESIASI DALAM SENI RUPA
      
Pengertian Apresiasi

       Apresiasi berasal dari Bahasa Latin, “appretiatius”yang artinya penghargaan atau penilaian terhadap sesuatu. Kita juga mengenal “appreciate” dalam Bahasa Inggris yang berarti melihat, menentukan nilai, menikmati, menyadari keindahan, serta menghayati sesuatu. Sedangkan, seni adalah sesuatu yang memiliki nilai keindahan atau estetika dan diciptakan oleh manusia biasanya disebut dengan karya seni. Seseorang yang sedang melakukan apresiasi biasanya disebut apresiator.
       Namun, apakah seni sama seperti seni rupa? Tidak. Seni rupa sendiri adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang dapat dilihat oleh mata dan dapat dirasakan dengan sentuhan. Seni rupa juga dapat diartikan sebagai karya seni yang diciptakan suatu objek dengan kriteria tertentu seperti konsep garis, bidang, bentuk, tekstur, warna, bahkan pencahayaannya dengan acuan estetika—sehingga, seni rupa ini dapat dinikmati menggunakan indera mata dan peraba. Sedangkan, pencipta seni biasanya disebut dengan seniman.
        Penilaian setiap individu juga berbeda satu sama lain karena pada dasarnya setiap individu memiliki karakter yang beda antara satu dengan yang lainnya, sehingga hal yang disukai maupun yang dinilai juga berbeda. Jika menurut apresiator yang pertama karya tersebut sesuai seperti dengan pribadinya, belum tentu apresitor satunya mengatakan hal yang sama. Hal ini dikarenakan:
- Status sosial yang berbeda-beda
- Tingkat intelektual
- Tingkat pemahaman dan penilaian seseorang itu bermacam-macam.

Jenis Jenis Apresiasi
      
         Apresiasi terhadap karya seni sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Apresiasi empatik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap dengan sebatas indrawi saja.
Apresiasi estetis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
Apresiasi kritik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi, analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil penilaian atau penghargaannya. Apresiasi yang satu ini dapat dilakukan dengan mengamati suatu benda secara langsung dan nyata.
     
        Menurut Brent G. Wilson dalam bukunya yang berjudul Evaluation of Learning in Art Education, apresiasi sendiri memiliki 3 konteks utama, yakni:
Feeling (Perasaan) : Berkaitan dengan perasaan mengenai suatu keindahan.
Valuing (Penilaian) Sangat erat kaitannya dengan penilaian suatu karya seni.
Emphatizing (Empati) : Berkaitan dengan penghormatan atau penghargaian terhadap dunia seni dan profesi seperti pelukis, pepatung, pemahat, pegrafis, pedesain, pekria, dan lain-lain.

       Siapa yang dapat melakukan apresiasi seni rupa? Siapa saja dapat melakukan apresiasi terhadap karya seni rupa. Apresiasi juga dibedakan menjadi dua tipe, yakni:
Apresiasi pasif;
 pelaku dari apresiasi ini adalah orang yang masih awam terhadap seni, namun memiliki minat yang baik terhadap suatu karya seni.
Apresiasi aktif yang dilakukan muncul setelah seseorang itu menilai suatu karya seni.( Sumber : https://ilmuseni.com/seni-rupa/apresiasi-seni-rupa )

Fungsi Apresiasi Seni
        
         Apresiasi dalam seni memiliki manfaat atau fungsi. Seperti yang sudah disebutkan mengenai pengertian dari apresiasi pada seni, terdapat kegiatan mengenali, memberi penilaian, juga menghargai di mana akan memperngaruhi karya seni tersebut serta seniman atau pembuat seni yang terlibat.
       Ada empat fungsi yang menjadi utama dan dapat kamu kenali agar lebih memahami mengenai apresiasi pada seni. Keempat fungsi tersebut sebagai berikut.
- Untuk Meningkatkan Kecintaan Terhadap Karya Seni
         Fungsi pertama adalah untuk meningkatkan kecintaan terhadap karya seni. Atau dapat juga dikatakan sebagai ‘sarana’ yang mampu meningkatkan rasa cinta terhadap karya seni khususnya karya seni yang dibuat oleh anak-anak Indonesia.
- Untuk Menciptakan Penilaian
        Fungsi yang kedua adalah untuk menciptakan penilaian. Penilaian ini berupa sarana dalam menikmati, memberi empat, mendapatkan hiburan, serta menambah wawasan dan pengetahuan atau edukasi.
-Untuk mengembangkan bakat
        Fungsi ketiga adalah untuk mengembangkan kemampuan. Kemampuan yang merupakan keanggupan diri sendiri dapat berupa mampu menciptakan karya seni atau lain-lain. Sebagai penikmat seni yang memberi apresiasi, terkadang banyak bagian dari kegiatan apresiasi tersebut yang mengasah kemampuan.
- Untuk Membangun Hubungan
        Fungsi keempat atau terakhir ialah untuk membangun hubungan. Hubungan tersebut berupa hubungan timbal-balik yang positif antara pembuat seni dengan penikmat seni.

Tujuan Apresiasi Seni
      
          Selain memiliki empat fungsi atau manfaat, apresiasi seni juga memiliki dua macam tujuan yaitu tujuan pokok dan tujuan akhir.

Tujuan pokok dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau mempublikasi karya seni tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh publik atau masyarakat juga maksud serta tujuannya tersampaikan.

        Terkadang sebagai penikmat seni yang memang sekadar penikmat, kita tidak langsung dapat mengerti maksud dan tujuan dibuatnya karya seni tersebut.
Nah, dengan adanya apresiasi seni maka kita dapat lebih mudah mengerti maksud dan tujuannya. Sementara itu untuk tujuan akhir, ada tiga poin. Ketiga poin tujuan akhir tersebut sebagai berikut:
-Mengembangkan nilai estetika karya seni
       Estetika adalah kepekaan terhadap keindahan atau seni. Hal ini membuat kita lebih cepat menyadari unsur seni pada karya seni.
-Mengembangkan daya kreasi
       Selain estetika, tujuan akhir berikutnya ialah mengembangkan kreasi. Karena kita menjadi lebih peka dan mengerti maksud dari karya seni, maka daya kreasi kita juga dapat bertambah.
-Menyempurnakan
      Apresiasi pada karya-karya seni juga sebagai ‘penyempurna’ dari karya-karya seni itu sendiri.(Sumber: https://www.eduspensa.id/apresiasi-seni/#a)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SENI DEKORATIF

SENI GRAFIS